Senin, 02 November 2020

Mengelola Informasi dalam Ceramah

 BAB III

1. Mengelola Informasi dalam Ceramah


        Pernahkan kamu mendengar ceramah?

        Apakah kamu suka ketika mendengar ceramah?

        Pernahkah kamu bosan ketika mendengarkan sebuah ceramah?

        Membahas materi tentang ceramah itu sangat menarik. Kamu pasti punya pengalaman yang berhubungan dengan ceramah, baik sebagai pembicara maupun sebagai pendengar. Ketika sedang mendengarkan ceramah apakah kamu pernah melihat sekelilingmu? Melihat siapa saja yang mendengar sungguh-sungguh, dan siapa yang tidak menyimak apa yang disampaikan dalam ceramah dengan baik. Mungkin ada pendengar yang bahkan tertidur saat mendengar ceramah.

        Hal-hal semacam itu harus menjadi catatanmu jika kamu yang menjadi pembicaranya. Mengapa pendengar tidak menyimak dengan baik? Ada kemungkinan caramu menyampaikan kurang menarik. Nah untuk mempelajari teks ceramah mari kita mengenal dulu apa itu ceramah!

        Ceramah adalah bagian dari pidato. Perhatikan gambar berikut:

 


1. Ceramah

        Pembahasannya lebih bersifat umum, misalnya ceramah tentang pendidikan, biasa yang menyampaikan adalah seorang guru, dosen, atau seorang yang ahli dalam bidang pendidikan, sedangkan ceramah tentang kesehatan maka yang menyampaikan adalah mentri kesehatan, dokter, perawat, atau seorang yang ahli dalam bidang kesehatan.

2. Khotbah

       Pembahasan dalam khotbah berisi tentang keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan. Misalnya khotbah pada hari Jumat di masjid, khotbah hari Minggu di gereja. 

3. Sambutan

        Sambutan adalah bagian dari pidato juga. Sambutan merupakan bagian dari suatu acara. Misalnya dalam kegiatan acara pelantikan pengurus OSIS biasanya yang memberikan sambutan adalah kepala sekolah, ketua OSIS lama, ketua OSIS baru dan sebagainya.

2. Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah

        

    Dalam teks ceramah terdapat struktur yang membentuk teks tersebut.

1. Pembuka

    Bagian ini berisi pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

2. Isi

        Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

3. Penutup

        Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

3. Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah

        Seperti jenis teks lainnya, ceramah juga memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks  jenis lainnya. Berikut kaidah kebahasaan dalam teks ceramah.

  1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah seringkali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. Dalam ceramah, pembicara tidak menyebut dirinya dengan sebutan nama misalnya "pada kesempatan ini Tiara akan membawakan ceramah dengan tema pendidikan", kata ganti yang digunakan tidak tepat, seharusnya "Pada kesempatan ini saya akan membawakan ceramah dengan tema pendidikan".
  2. Menggunakan kata-kata peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasannya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
  3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
  4. Menggunakan kata-kara kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
  5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
4. Cara Membuat Ceramah
        Untuk bisa berceramah dengan baik, alangkah baiknya kita menyiapkan teks tertulisnya terlebih dahulu. Kita menyiapkan bahan-bahannya agar penyampaian materi ceramah bisa lebih lancar dan menarik. Langkah-langkah membuat teks ceramah meliputi:
  • menentukan topik. Beberpa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah misalnya pengalaman pribadi, hobi dan keterampilan, pengalaman dalam pekerjaan, problema pribadi dan sebagainya.
  • Merumuskan tujuan ceramah
           Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga halyaitu memberitahukan (informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
  1. Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan.
  2. Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya ceramah tentang cara-cara belajar yang baik.
  3. Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tertawa pendengar.
b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus.
Topik                     : Keragaman budaya daerah
Tujuan umum        : Informatif (memberi tahu)
Tujuan khusus       : Pendengar mengetahui bahwa:
                                1. setiap daerah memiliki budaya yang khas
                                2. dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik.

5. Menyusun kerangka
        Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
                Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.
  • Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.
  • Setiap bagaian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.
  • Bagian-bagian dalam kerangkaceramah harus tersusun secara logis.
6. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
            Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang lengkap dan utuh.  Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan penghayatan terhadap bahan-bahan yang ada yakni dengan cara:
  1. mengkaji bahan secara kritis,
  2. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audiensi),
  3. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra, 
  4. menyusun sistematika bahan ceramah, dan
  5. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.

Mengelola Informasi dalam Ceramah

 BAB III 1. Mengelola Informasi dalam Ceramah          Pernahkan kamu mendengar ceramah?          Apakah kamu suka ketika mendengar ceramah?...